SEJARAH SINGKAT KARATE DI INDONESIA .


KARATE merupakan salah satu olahraga bela diri terkenal dari negara Jepang. bela diri ini masuk ke Jepang melewati kota Okinawa dan berkembang di Ryukyu Island. Karate pertama kali disebut dengan nama ‘Tote’ yang berarti ‘Tangan China’ dan terinspirasi dari bela diri China bernama Kenpo.

Sensei Gichin Funakoshi yang dianggap sebagai Bapak Karate Modern, mengubah nama 'Tote' menjadi kanji Jepang 'Karate'. Kata karate diambil dari 'kara' yang artinya kosong, sedangkan, 'te' yang artinya tangan.

Menurut Saleh Moch (1982:50), karate merupakan suatu teknik bela diri dengan tangan kosong yang praktis. Metode latihan fisik dan mental yang resmi serta olahraga bela diri yang dapat dipertandingkan. Sementara menurut menurut Subadyo (1998:23), karate adalah tindakan menentang atau melawan penyerang secara frontal. Perlawanan berarti kesiapan untuk mengadu kekuatan fisik dengan penyerang. 


Sejarah Karate



Dalam perkembangannya, bela diri karate memiliki sejarah yang cukup panjang hingga menjadi olahraga yang mendunia saat ini.

Bela diri bermula pada abad 16 M di Pulau Okinawa, yang pada saat itu belum menjadi bagian dari negara Jepang. Karate baru mulai berkembang di negara Jepang ketika Pulau Okinawa bergabung pada abad ke-19.

Gichin Funakoshi merupakan orang yang berperan besar dalam memperkenalkan bela diri Tote di Jepang sebelum mengubah namanya menjadi ‘Karate’. Ia dikenal sebagai Bapak Karate Modern.

Setelah itu, muncullah beberapa tokoh terkenal lainnya seperti Kenwa Mabuni yang memberikan nama aliran karatenya dengan sebutan Shitoryu, dan Chojun Miyagi dengan nama Gojuryu, yang turut memperkenalkan karate ke seluruh negara Jepang pada tahun 1929. Sementara itu, Gichin Funakoshi memberikan nama aliran karatenya dengan nama Shotokan.

Bela diri karate menjadi semakin terkenal dan memiliki banyak peminat di berbagai penjuru dunia. Pada akhirnya 10 Oktober 1970 dibentuklah organisasi resmi bernama WKF (World Karate Federation) yang bertujuan untuk mengatur aturan dan cara bermain karate di seluruh dunia. 

Teknik Dasar Karate

Di dalam bela diri karate terdapat beberapa teknik dasar yang perlu kalian ketahui, berikut teknik-teknik dasar karate:

1. Kihon (gerakan dasar)

kihon adalah gerakan dasar yang perlu diketahui oleh pemula. Gerakan ini merupakan gerakan yang paling umum dan mengajarkan pertahanan diri. Teknik gerakan dasar ini terdapat gerakan seperti memukul (tsuki), menendang (geri), sentakan (uchi), berdiri (dachi) dan menangkis (uke).

2. Kata (jurus)

Jurus dalam karate ini merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa kihon yang dilakukan secara sistematis. Kata memiliki gerakan dasar 20-27 gerakan dan lanjutan lebih dari 60 gerakan. Gerakan kata dasar yakni heian shodan, nidan, sandan, yondan, dan godan. Sementara, kata lanjutan beberapa di antaranya bassai-sho, empi, kanku-sho, gankaku, dan lainnya.

3. Kumite (pertarungan)

Kumite merupakan teknik yang mengajarkan karateka untuk mempelajari keterampilan bertarung dengan musuh di dalam atau di luar pertandingan. Dalam kumite pertandingan, setiap karateka berlomba untuk mencari poin tertinggi jika gerakan tepat mengenai sasaran musuh. Gerakan yang dilakukan dalam kumite seperti memukul, menendang, maupun menangkis.

Kumite atau latihan tanding (sparring) ini bertujuan untuk meningkatkan kepekaan karateka terhadap pukulan dan serangan yang datang. Sehingga meningkatkan kecepatan karateka untuk memukul dan membalas serangan dengan teknik tertentu.

4. Te-Waza (teknik tangan)

Te-waza merupakan teknik tangan yang memposisikan tangan untuk menyerang. Ada beberapa teknik Te-Waza yakni ken, kaisho, dan wan. Ken merupakan teknik dengan memposisikan tangan secara mengepal dan tertutup seperti ippon ken, hira ken, dan lainnya.

Sedangkan kaisho adalah gerakan tangan secara terbuka seperti keito, seiryuto, dan kakuto. Sementara, wan adalah gerakan tangan menangkis dan menggeser ke arah samping seperti hai wan, nai wan, dan lainnya.

5. Dachi (kuda-kuda)

Dachi adalah gerakan kaki kuda-kuda untuk mempertahankan tubuh tetap seimbang. Sehingga saat memulai gerakan serangan maupun menangkis, tubuh dalam posisi seimbang dan gerakan dapat secara maksimal mengenai musuh.

6. Nage Waza (bantingan)

Bantingan atau Nage Waza adalah teknik dasar untuk membanting lawan ke bawah. Tujuan bantingan untuk mematahkan serangan lawan atau musuh. Terdapat beberapa teknik nage waza yakni udewa, unshu geri, fumi kiri, tsubamegaeshi, dan lainnya.

Sementara menurut menurut Subadyo (1998:23), karate adalah tindakan menentang atau melawan penyerang secara frontal. Perlawanan berarti kesiapan untuk mengadu kekuatan fisik dengan penyerang.

Comments