PROSES PEMBUATAN TEPUNG TERIGU


Proses pembuatan tepung terigu melibatkan beberapa tahapan penting dari bahan baku hingga produk akhir yang siap untuk digunakan. Berikut adalah tahapan umum dalam pembuatan tepung terigu:




Bahan Baku:

  • Gandum: Biji gandum merupakan bahan utama untuk pembuatan tepung terigu.

Alat dan Mesin:

  • Pembersih gandum
  • Mesin pemecah biji gandum (roller mill)
  • Mesin pengayak
  • Mesin pemisah dedak dan endosperm (purifier)
  • Mesin penghalus (grinder)
  • Sistem pengemasan

Langkah-Langkah Pembuatan:

  1. Pembersihan Gandum:

    • Penyaringan Awal: Biji gandum yang datang dari ladang biasanya masih kotor dan bercampur dengan batu, tanah, dan kotoran lainnya. Gandum disaring untuk memisahkan benda-benda asing ini.
    • Pengangkatan Kotoran: Gandum dicuci dan dikeringkan untuk menghilangkan debu, tanah, dan kotoran lainnya.
  2. Kondisioning:

    • Pelembapan: Gandum direndam atau disemprot dengan air untuk melembutkan lapisan luar biji gandum. Proses ini memudahkan pemisahan kulit (bran) dari endosperm selama penggilingan.
    • Waktu Istirahat: Setelah pelembapan, gandum dibiarkan selama beberapa waktu untuk memastikan air meresap dengan merata ke dalam biji gandum.
  3. Penggilingan:

    • Pemecahan Pertama: Gandum digiling menggunakan mesin pemecah (roller mill) yang memecah biji gandum menjadi potongan-potongan kecil. Proses ini memisahkan bagian-bagian biji gandum (bran, germ, dan endosperm).
    • Pemisahan Bran dan Endosperm: Bran (kulit gandum) dan endosperm (bagian dalam biji gandum yang mengandung pati) dipisahkan menggunakan mesin pengayak dan purifier. Endosperm akan digiling lebih lanjut untuk menjadi tepung.
    • Penggilingan Lanjutan: Endosperm yang telah dipisahkan digiling lebih lanjut menggunakan roller mill dan mesin penghalus (grinder) hingga menjadi tepung halus.
  4. Penyaringan dan Pengayakan:

    • Pemisahan Dedak: Tepung yang dihasilkan dari penggilingan disaring untuk memisahkan dedak dan partikel kasar lainnya.
    • Pengayakan: Tepung yang sudah halus diayak untuk memastikan ukuran partikel yang seragam dan konsistensi tepung.
  5. Pengayaan (Fortifikasi):

    • Penambahan Nutrisi: Dalam beberapa kasus, nutrisi tambahan seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B ditambahkan ke dalam tepung untuk meningkatkan nilai gizinya.
  6. Pengemasan:

    • Pengemasan Otomatis: Tepung yang sudah jadi dikemas menggunakan mesin pengemasan otomatis ke dalam kantong atau kemasan yang sudah disterilkan.
    • Pelabelan: Setiap kemasan diberi label yang mencantumkan informasi mengenai produk, termasuk tanggal produksi dan tanggal kedaluwarsa.
  7. Penyimpanan dan Distribusi:

    • Penyimpanan: Tepung yang telah dikemas disimpan di gudang yang bersih dan kering untuk menjaga kualitasnya.
    • Distribusi: Tepung didistribusikan ke berbagai titik penjualan, seperti toko roti, supermarket, dan konsumen akhir.

Tips Tambahan:

  • Kebersihan Proses: Menjaga kebersihan seluruh proses produksi sangat penting untuk memastikan tepung terigu bebas dari kontaminasi.
  • Kontrol Kualitas: Melakukan pengujian kualitas secara berkala untuk memastikan tepung terigu memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, produsen tepung terigu dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, aman, dan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.

Comments